ARTIKEL

Cara Tepat Menangani Batuk di Rumah

Sep 25, 2020 4:30pm

Batuk menjadi salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh anak-anak. Walaupun termasuk penyakit ringan, Bunda tetap saja akan khawatir jika si kecil terkena batuk. Namun tahukah Bunda kalau batuk tidak melulu disebabkan oleh infeksi virus saja dan bisa sembuh tanpa pemberian obat?

 

Pada Jumat (18/9), Panduan Bunda bekerja sama dengan Kulwapp Parenting menggelar sesi Kuliah WhatsApp dengan mengundang dr. Melia Yunita, M.Sc, SpA dari EKA Hospital Cibubur sebagai narasumber. Topik yang diangkat adalah “Cara Tepat Menangani Batuk Si Kecil Sesuai dengan Gejalanya di Masa Adaptasi Baru.” Nah, Bunda bisa menyimak informasi yang disampaikan oleh dr. Melia mengenai cara tepat menangani batuk anak selama di rumah berikut ini.

 

Batuk: Kawan atau Lawan?

Bunda perlu tahu bahwa tidak semua gejala batuk itu buruk bagi kesehatan anak. Batuk merupakan upaya pertahanan tubuh atau defense mechanism untuk mencegah benda asing masuk ke saluran pernapasan anak. Normalnya, anak akan batuk sekitar 11x dalam sehari.

 

Sementara itu, batuk pada anak disebabkan oleh infeksi atau alergi akan lebih berat dan dikategorikan menjadi 2 level, yakni batuk akut yang bertahan kurang dari 2 minggu dan batuk kronis yang bisa berlangsung selama lebih dari 2 minggu.

 

Menurut data yang disampaikan oleh dr. Melia, 35%-40% anak usia sekolah mengalami batuk sampai 10 hari, sementara 10% anak yang di usia pra sekolah dapat mengalami batuk sampai 25 hari. Jika dilihat dari jenisnya, batuk kering umumnya disebabkan oleh iritasi saluran pernapasan.

 

Apabila anak mengalami batuk berdahak, kemungkinan besar disebabkan oleh hipersekresi saluran pernapasan. Ada pula batuk menggonggong (paroksismal) yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan sangat menular.

 

Mengenal Lebih Lanjut Penyebab Batuk

Bunda, penting sekali untuk bisa mengidentifikasi akar dan penyebab dari batuk pada anak untuk bisa mengetahui cara penanganan yang terbaik. Batuk akut bisa disebabkan oleh infeksi pernapasan akut (ISPA). Infeksi virus juga dapat menyebabkan batuk akut, namun batuk akan sembuh dengan sendirinya karena antibodi yang memerangi virus. Penyebab lainnya seperti tersedak benda asing serta zat iritatif seperti asap rokok dan debu juga perlu Bunda waspadai.

 

Beda usia, beda juga penyebab batuknya. Batuk kronis pada bayi biasanya disebabkan karena beberapa faktor, seperti kelainan genetik, infeksi, asma, asap rokok, pneumonia aspirasi, hingga refluks gastroesofagus (GER).

 

Pada anak pra-sekolah, batuk kronis umumnya disebabkan oleh infeksi telinga tengah, infeksi virus, asap rokok, asma, GER, aspirasi, dan TB. Anak usia sekolah juga rentan dengan faktor-faktor yang sudah disebutkan, ditambah dengan penyebab seperti sinusitis dan psikis anak.

 

Fakta Mengenai ISPA

ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernapasan akut yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Di dalamnya, termasuk juga penyakit seperti batuk pilek (bapil), sinusitis, radang tenggorokan, laringitis, bronkitis, hingga pneumonia.

 

Sebetulnya normal bagi anak-anak untuk 6-8 kali episode ISPA dalam setahun karena ISPA sendiri mudah berulang dan cepat menular. Terlebih bila si kecil sudah masuk playgroup atau usia sekolah, di mana ia akan lebih mudah terpapar virus dari teman-teman sebayanya.

 

Bunda, gejala ISPA sendiri biasanya berlangsung selama 8-14 hari, namun dr. Melia juga mengungkapkan data dari sebuah penelitian bahwa 10% anak masih menunjukkan gejala ISPA hingga 25 hari pasca infeksi.

 

Penanganan Tepat untuk Anak yang Batuk di Rumah

Bunda, sangat dianjurkan oleh dr. Melia dan dokter anak lainnya untuk tidak memberikan obat over-the-counter atau antibiotik setiap kali si kecil batuk. Ada beberapa home remedy untuk batuk anak yang diajarkan oleh dr. Melia dalam KulWapp kali ini, yakni mencakup mencukupi kebutuhan air bagi tubuh anak serta mengidentifikasi penyebab batuk.

 

Untuk bayi yang berusia di bawah 1 tahun, dr. Melia menyarankan pemberian air madu, terapi uap hangat, mengoleskan balsem anak, serta memberikan sup ayam hangat agar si kecil juga bisa lebih nyaman. Mengingat gejala batuk ini bisa sembuh sendiri, asalkan tidak disertai dengan warning signs atau gejala mengkhawatirkan lainnya, maka kuncinya adalah sabar dalam menghadapi anak yang sedang sakit batuk.

 

Apa saja warning signs yang harus diwaspadai? Contohnya seperti batuk pada bayi di bawah usia 4 bulan, batuk yang berlangsung lebih dari 5-7 hari, batuk disertai demam dan suara grok-grok, adanya kondisi khusus pada anak, serta gagal tumbuh. Segera bawa anak yang batuk ke rumah sakit bila si kecil mengalami sesak napas, terlihat membiru, tidak mau minum, merintih, dan mengi.

Tags:

Halaman