ARTIKEL

Batuk Alergi Sering Terjadi di Musim Kemarau, Bagaimana Mengatasinya?

Jun 28, 2022 8:17am

Saat musim kemarau tiba biasanya akan dibarengi dengan munculnya beberapa penyakit pernapasan. Peralihan dari musim hujan ke musim kemarau membuat tubuh rentan terserang penyakit. Ditambah lagi cuaca panas serta polusi udara yang turut memicu penyakit pernapasan, termasuk batuk alergi.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak dengan kekebalan tubuh yang lemah rentan mengalami batuk alergi. Sering kali, sulit untuk membedakan batuk alergi dengan batuk biasa. Batuk merupakan reaksi tubuh saat adanya infeksi atau peradangan pada tenggorokan. Reaksi ini melindungi saluran pernapasan dari benda asing yang masuk dalam tubuh, seperti bakteri, virus, debu, hingga bulu hewan.

Cara Membedakan Batuk Alergi dengan Batuk Biasa

Meski terlihat sama dan sulit dibedakan, Bunda bisa membedakan batuk alergi dan batuk biasa berdasarkan penyebab dan gejala yang muncul.

Batuk alergi disebabkan oleh reaksi sistem imun tubuh terhadap pemicu alergi atau alergen, seperti debu, serbuk sari, jamur, asap rokok, bulu hewan, dan polusi udara. Suhu yang lebih panas di musim kemarau membuat udara lebih kering. Polusi udara seperti asap rokok dan asap kendaraan turut memicu munculnya batuk alergi.

Selain itu, jamur dan serbuk sari juga dapat memicu batuk alergi. Kondisi akan semakin parah apabila berada terlalu lama di dalam ruangan yang berdebu. Gejala batuk alergi yang mungkin dialami anak seperti batuk kering, gatal di tenggorokan, hidung berair, bersin terus-menerus, kelelahan, sakit kepala, hingga kesulitan bernapas.

Sedangkan batuk biasa disebabkan oleh infeksi virus. Gejala awal batuk biasa hampir sama dengan batuk alergi. Tapi biasanya akan disertai gejala lainnya seperti demam, batuk berdahak, sakit tenggorokan, nyeri saat menelan, dan nyeri otot.

Cara Mengatasi Batuk Alergi

Batuk alergi dapat berlangsung selama berbulan-bulan. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas dan rasa tak nyaman. Berikut ini beberapa cara mengatasi batuk alergi yang dapat Bunda lakukan pada anak:

  1. Mengenali pemicu batuk alergi

Langkah pertama yang perlu Bunda lakukan untuk mengatasi batuk alergi yaitu dengan mengenali pemicunya. Cari dan ketahui apa saja alergen atau yang membuat si kecil mengalami batuk alergi. Cara ini juga membantu mencegah anak mengalami batuk alergi berulang.

  1. Menggunakan masker

Bila diperlukan, mintalah si kecil untuk menggunakan masker. Terutama saat berada di area atau ruangan yang terdapat pemicu alergi.

  1. Menghindari kontak dengan pemicu alergi

Sebisa mungkin hindari anak mengalami kontak langsung dengan pemicu alergi. Cara ini membantu mencegah si kecil terserang batuk alergi yang dapat mengganggu kegiatannya.

  1. Memperbanyak waktu istirahat

Perbanyak waktu istirahat dan cukupi kebutuhan tidur anak, terutama saat terserang batuk alergi. Istirahat yang cukup membantu mempercepat proses pemulihan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

  1. Menggunakan pelembap ruangan

Jaga sirkulasi udara dalam ruangan tetap baik dan sejuk. Bila perlu, gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan ruangan serta meringankan gejala batuk alergi.

  1. Mengonsumsi obat batuk untuk mengurangi rasa tidak nyaman

Berikan si kecil obat batuk untuk meringankan batuk serta mengurangi rasa tidak nyaman yang dirasakannya. Namun perlu diperhatikan Bund, berikan si kecil obat batuk yang tepat sesuai jenis batuknya.

Sediakan selalu obat-obatan untuk anak dan keluarga di rumah. Kenali dulu batuknya, Beda Batuk Beda Anakonidinnya. Bunda bisa memberikan Anakonidin Merah, obat untuk ringankan batuk dan pilek, Anakonidin Mucolytic Expectorant untuk batuk berdahak, atau Anakonidin OBH untuk batuk dan flu. Bila kondisi kesehatan anak semakin memburuk, jangan ragu untuk segera membawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tags:

Halaman

Artikel Terkait