ARTIKEL

4 Hal yang Harus Bunda Lakukan Ketika Anak Terbentur

Jan 08, 2020 10:43am

Senangnya melihat si kecil yang saat ini sudah begitu aktif! Di sisi lain, kondisi tersebut membutuhkan pengawasan ekstra karena si kecil belum memiliki koordinasi dan kendali yang sempurna. Biasanya, karena terlalu aktif bermain atau bergerak, anak terbentur pinggiran meja, rak buku, atau lantai.

Hal ini sebetulnya umum terjadi dialami anak usia aktif, tapi sebagai orang tua, wajar kok kalau Bunda merasa khawatir. Tentunya Bunda tidak mau terjadi hal yang lebih parah pada si kecil, kan? Oleh sebab itu, perhatikan beberapa hal penting berikut ini agar Bunda tahu harus melakukan apa jika anak terbentur.

Cek gejala-gejalanya, tangani sesuai kondisi

Umumnya, kasus anak terbentur bukanlah masalah yang serius. Luka yang terbentuk pun biasanya hanya pada kulit kepala atau wajah. Namun, mengingat kulit kepala anak yang masih cenderung lunak karena dalam proses perkembangan, maka benturan kecil saja biasanya akan menghasilkan luka yang terlihat parah. Memar, benjol, dan lecet menjadi luka yang umumnya muncul saat anak terbentur.

Karenanya, penting bagi Bunda untuk mengecek gejala yang muncul setelah anak terbentur. Misalnya, jika muncul memar kebiruan pada kulit anak, Bunda bisa memberikan salep agar darah yang membeku bisa pecah. Namun, apabila benjol, coba kompres anak dengan es batu yang dilapisi kain. Idealnya, memar atau benjol bisa hilang dalam beberapa hari.

Kalau ada luka terbuka, bersihkan dengan air hangat dan sabun bayi

Bagaimana jika anak terbentur dan mengalami lecet atau luka terbuka? Khusus untuk kondisi ini, Bunda tidak bisa mengatasinya hanya dengan mengompres. Segera bersihkan luka terbuka si kecil dengan air hangat dan sabun bayi. Apabila luka sudah terlihat bersih dan kering, coba oleskan salep khusus bayi agar tidak terjadi infeksi.

Baru setelah itu tutuplah area luka terbentur dengan plester. Penting bagi Bunda untuk rutin mengganti plester sekaligus mengecek kondisi luka, bisa dilakukan beberapa jam sekali. Pastikan luka tersebut tidak semakin parah.

Awasi kondisi si kecil dalam waktu 12-24 jam

Ketika anak terbentur, biasanya ia akan langsung menangis karena terkejut dan nyeri yang perlahan dirasakan. Setelah diobati, si kecil pun akan lebih tenang dan tangisannya mereda. Bahkan mungkin ia sudah terlihat ceria kembali beberapa jam setelahnya. Namun, Bunda tetap perlu mengawasi si kecil, terutama dalam kurun waktu 12-24 jam setelah benturan terjadi.

Setelah mendapatkan pengobatan, biarkan anak tidur dan beristirahat. Sesekali, cek apakah si kecil masih bernapas seperti biasa. Pastikan juga ia tetap responsif. Namun, Bunda harus segera mencari bantuan atau datang ke dokter jika si kecil tidak bisa dibangunkan. Selain itu, jika luka si kecil terlihat tak kunjung membaik, Bunda juga bisa langsung membawanya ke dokter.

Kapan Bunda harus membawa si kecil ke dokter?

Bunda, perlu diingat kembali bahwa umumnya anak kecil belum bisa mendeskripsikan secara detail tentang hal-hal yang mereka rasakan. Oleh sebab itu, selain gejala-gejala umum seperti memar, benjol, dan lecet, Bunda juga perlu memerhatikan gejala-gejala lain yang menunjukkan bahwa kondisi si kecil membutuhkan penanganan khusus dari dokter, di antaranya:

  • Muntah
  • Kejang
  • Hilang kesadaran
  • Sulit bernapas
  • Perdarahan
  • Telinga berdenging
  • Gangguan pendengaran dan penglihatan
  • Hilang keseimbangan
  • Kehilangan tenaga
  • Luka terbuka cukup parah dan butuh jahitan

 

Jangan panik jika Bunda mendapati anak terbentur. Namun, jangan terlalu menyepelekannya juga, ya. Perhatikan hal-hal di atas agar Bunda bisa segera memberikan pertolongan kepada si kecil. Jika kondisi si kecil tidak kunjung membaik, segera bawa ia ke dokter ya, Bunda.

Photo Credit: Pexels

Tags:

Halaman